Langsung ke konten utama

Parameter Fisik dan Kimia Air

1.pH
Nilai pH air digunakan untuk mengekpresikan kondisi keasaman (konsentrasi ion hidrogen) air limbah. Skala pH berkisar antara 1-14; kisaran nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH 7 adalah kondisi netral (Kaswinarni, 2007).

2.COD
Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen (mg O2 ) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter sampel air. Nilai COD merupakan ukuran pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara ilmiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. Sehingga jika air limbah tahu langsung di buang ke badan air akan menurunkan oksigen terlarut dalam air (Sani, 2008).

3.TSS
Total Suspended Solids (Padatan Total tersuspensi) adalah zat-zat padat tersuspensi yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sampel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu (Sani, 2008). TSS digunakan untuk menentukan kepekatan air limbah, efisiensi proses dan beban unit proses. Pengukuran yang bervariasi terhadap konsentrasi residu diperlukan untuk menjamin kemantapan proses kontrol (Kaswinarni, 2007).

4.Bau
Bau adalah sebuah sifat yang menempel pada sebuah benda yang diakibatkan adanya zat organik ataupun anorganik yang tercampur di dalam air, umumnya dengan konsentrasi yang sangat rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi. Pengukuran bau bersifat subjektif dengan respon organoleptik. Bau dapat berupa bau spesifik maupun bau tidak spesifik. (Purwaningsih, 2008).

5.Warna
Warna merupakan akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, disamping adanya bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat. Warna air limbah menunjukan kualitasnya, air limbah yang baru akan berwarna abu-abu, dan air limbah yang sudah basi atau busuk akan berwarna gelap. Warna tertentu dapat menunjukkan adanya logam berat yang terkandung dalam air buangan (Purwaningsih, 2008).

6.Suhu
Suhu suatu perairan dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, aliran sungai dan kedalaman perairan. Suhu juga dipengaruhi oleh cahaya matahari, reaksi kimia serta bahan-bahan yang terlarut dan tersuspensi di dalam perairan. Peningkatan suhu mengakibatkan penurunan viskositas, peningkatan reaksi kimia, peningkatan evaporasi, penurunan gas dalam air (O2), peningkatan kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air (Effendi, 2003).

7.BOD
Biochemichal Oxygen Demand (BOD) adalah sejumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri aerobik untuk mendekomposisi dan menstabilkan sejumlah bahan organik melalui proses aerobik biological oxidation. Semakin besar BOD dalam suatu perairan maka persediaan oksigen terlarut yang berada di dalamnya timbal balik makin kurang. BOD dipengaruhi oleh kandungan serta jenis bahan organik, suhu, densitas plankton dan keberadaan mikroba. BOD sangat berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen terlarut dan nilai pH. Apabila kandungan BOD tinggi, maka akan mengakibatkan penyusutan oksigen terlarut melalui proses penguraian bahan organik pada kondisi aerobik dan penurunan nilai pH dalam suatu perairan (Barus, 2002).




Sumber:


Barus, T. A. 2002. Pengantar Limnologi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Kaswinarni, Fibri. 2007. Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu.  http://eprints.undip.ac.id/17407/1/ Fibria_ Kaswinarni.Pdf. Diakses tanggal 8 Desember 2011.

Purwaningsih, Indah. 2008. Pengolahan Linbah Cair Industri Batik CV. Batik Indah Raradjonggrang Yogyakarta dengan Metode Elektrokoagulasi Ditinjau dari Parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Warna. Yogyakarta: Program S-1 Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia. http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/20080624105435 Skripsi_02513126.pdf. Diakses tanggal 6 Desember 2011.

Sani, Yuniarti, Elly. 2008. Pengelolaan Air Limbah Tahu Menggunakan Reaktor Anaerob Bersekat dan Aerob. http://eprints.undip.ac.id/17365/1/Elly_Yuniarti_Sani.pdf. Diakses tanggal 6 Desember 2011.


NOTE: masih perlu diperbaiki dan ditambah parameter2 lainnya ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Leaflet Gizi Diit Atlet Sepak Bola

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS KEJAKSAN KOTA CIREBON

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Perhatian terhadap ibu dalam sebuah keluarga perlu mendapat perhatian khusus karena Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi bahkan tertinggi di antara negara-negara Association South East Asian Nation (ASEAN). Dimana AKI saat melahirkan tahun 2005 tercatat 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup (Azrul Azwar, 2005). Upaya menurunkan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”, dimana salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Pemeriksaan kehamilan yang baik dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian ibu. Petugas kesehatan seharusnya dapat mengidentifikas

BAB 3 sterilisasi

Kompetensi : mahasiswa mengetahui sterilisasi dengan autoklaf, filtrasi, tyndalisasi mahasiswa dapat melakukan kerja aseptis Sterilisasi : 1. Pengertian sterilisasi 2. Macam-macam sterilisasi a. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) b. Sterilisasi secara fisik · Pemanasan - Dengan api langsung - Panas kering - Uap air panas - Uap air panas bertekanan · Penyinaran UV c. Sterilisasi secara kimia à dengan larutan disinfektan 3. Prosedur/Teknik aseptis a. Mensterilkan meja kerja b. Memindahkan biakan ( streak ) c. Menuang media d. Pipetting 4. Prinsip cara kerja autoklaf 5. Sterilisasi dengan cara penyaringan 6. Tyndalisasi 7. Sterilisasi dengan udara panas 8. Prinsip kerja Biological Safety Cabinet Pengertian Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Macam-macam sterilisasi Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan deng