BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPENDAHULUAN
Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Tasikmalaya merupakan kota terbesar Priangan Timur. Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah provinsi Jawa Barat. Kota ini juga memiliki perkembangan yang lebih baik dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung stagnan atau jalan di tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau signifikan. Oleh karena itu, para investor baik itu investor lokal maupun asing yang akan menanamkan modalnya perlu melirik kota ini sebagai salah satu kota yang sangat potensial dan strategis untuk mengembangkan usaha. Bagi para investor lokal yang akan melakukan ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan kota ini sebagai salah satu pilihan terbaik. Bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, kota ini dapat dijadikan basis usaha baru.
Di Indonesia, kawasan potensial saat ini harus dikembangkan ke daerah-daerah sehingga pembangunan dapat lebih merata, saat ini kawasan industri hanya terpusat di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Bandung, hal ini dapat menyebabkan kawasan tersebut menjadi jenuh dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Kota ini dengan tangan terbuka membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kota ini. Bidang-bidang yang sangat potensial di kota ini diantaranya adalah bidang perhotelan, perbankan, pusat perbelanjaan baru, pusat pendidikan, pusat wisata belanja dan pusat industri. Sebagai kota besar yang berkembang pesat dan kota yang memiliki segudang potensi alam, pusat belanja dan oleh-oleh, pusat budaya maupun seni, sebagai tempat perhelatan acara-acara akbar seperti festival, kejuaraan nasional, pusat kuliner, dan tujuan pendidikan utama. Di Tasikmalaya terdapat beberapa universitas diantaranya yaitu Universitas Siliwangi, PGSD UPI, POLTEKES DEPKES dan STIKES Cilolohan.
Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun menggeliat. Salah satunya yaitu usaha tempat makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah mempunyai ide untuk membuat usaha makanan yaitu serabi.
Serabi merupakan makanan ringan atau jajan pasar asli Indonesia. Terbuat dari tepung beras, tepung terigu, atau campuran keduanya dan santan. Makanan ini disajikan bersama kinca, yaitu gula jawa yang dicairkan bersama santan. Ada dua jenis serabi yang terkenal, yaitu serabi bandung yang terbuat dari tepung terigu
Selain serabi original (tanpa topping dan hanya disajikan dengan kinca) saat ini sudah banyak jenis serabi. Banyak variasi topping yang bisa dibuat dari makanan ini. Di antaranya menggunakan pisang, keju, meses cokelat, nangka, bahkan daging atau sosis.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat serabi adalah tepung beras atau tepung terigu. Lebih baik menggunakan yang sudah teruji kualitasnya dan antan yang digunakan sebaiknya berasal dari kelapa yang tidak terlalu tua. Bahan lainnya adalah gula merah. Semua bahan dapat dibeli di pasar tradisional.
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan rencana bisnis ini adalah :
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota usaha dengan menumbuhkan jiwa entrepreneurship.
2. Memanfaatkan peluang usaha yang ada untuk mendapatkan keuntungan.
3. Menciptakan lapangan kerja baru sebagai cara untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran.
4. Melestarikan salah satu makanan tradisional Indonesia
C. Manfaat
Manfaat didirikannya usaha:
1. Meningkatnya kesejahteraan anggota usaha dan terciptanya generasi muda yang mandiri dan mempunyai jiwa entrepreneourship
2. Mendapatkan keuntungan
3. Mengurangi pengangguran
4. Melestarikan makanan tradisional
BAB II
PROFIL USAHA
A. Identitas PerusahaanPROFIL USAHA
Nama Perusahaan : Saung Serabi
Bidang Usaha : Makanan
Jenis Produk : Kue Serabi
Alamat Perusahaan : Daerah GOR Dadaha Tasikmalaya
Mulai berdiri : 2011B. Identitas Pengusaha
Nama : Resti Yudiarti
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya 11 Oktober 1989
Alamat Rumah : Jl. Kertawinangun 1 no 54 Ciamis
No Telepon : 08888888888
Alamat E-mail : rez_tee@rocketmail.com
C. Struktur Organisasi
BAB III
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
A. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan unuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang biasa memuaskan kebutuhan pembeli aktual mapun potensial. Sistem pemasaran merupakan hal vital yang mempengaruhi kegiatan usaha. Kegiatan pemasaran ini timbul karena meningkatnya persaingan kuliner di kota Tasikmalaya.
Pemasaran Saung Serabi dikelompokkan dalam beberapa kegiatan yang meliputi
1. Analisis Permintaan
Seperti kita ketahui suatu bisnis memiliki tujuan yang jelas dan tujuan utamanya adalah mendapat laba sebanyak-banyaknya tanpa mengesampingkan kepuasan konsumen. Sebagai warung tenda yang mengangkat tema tradisional diharapkan akan dapat menarik konsumen. Konsumen baru yang tertarik untuk mencicipi rasa makanan tradisional dengan kuliner khasnya yaitu serabi dan mempertahankan konsumen tetap dengan melihat keinginan dan permintaan pasar.
Saung Serabi juga menyajikan cita rasa yang berbeda dalam menghidangkan serabi. Banyak permintaan pasar yang menginginkan serabi yang enak, tempat yang nyaman, bersih dan membuat konsumen betah berlama-lama di dalamnya. Dengan tidak meninggalkan dan tetap mengusung tema tradisional untk membawa kekhasan sunda ke masa sekarang.
2. Analisis Pasar
Pasar yang menjadi target Saung Serabi adalah keluarga, mahasiswa, pegawai kantoran dan semua penikmat serabi.
3. Analisis Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, event, tempat, organisasi, ide atau kombinasi antara hal-hal tersebut. Produk yang dihasilkan suatu bisnis kafe dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu komponen produk nyata (tangible product) dan komponen produk tidak nyata (intangible product).
a. Tangible product
Tangible product adalah sesuatu yang dapat dilihat, diraba, disentuh, diukur dan dihitung. Produk makanan di Saung Serabi adalah beragam serabi dalam berbagai rasa.
b. Intangible product
Intangible product adalah semua produk yang ditawarkan yang hanya dapat dirasakan dan dialami sebagai suatu pengalaman. Saung Serabi berusaha menjaga hal tersebut seperti kebersihan, kenyamanan, servis dan keamanan.
Analisis kekuatan dan peluang (Strength and opportunities analysis)
a. Strength
- Menyediakan porsi yang lebih besar yang dapat disantap bersama
- Menu serabi dengan rasa yang sangat bervariasi dan harga yang terjangkau
- Tempat yang mudah dicapai, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum
- Menawarkan pengalaman kuliner khas sunda tradisional
- Pegawai yang ramah dan tanggap
- Tempat yang bersih dan nyaman
b. Opprtunities
- Kota Tasikmalaya yang dikunjungi karena terdapat banyak pusat perbelanjaan dan banyak mahasiswa
- Banyak orang yang berada di kota Tasikmalaya yang ingin mencicipi serabi yang beragam
- Banyaknya permintaan konsumen yang menginginkan harga yang terjangkau yang berkualitas.
- Banyak anak muda khususnya di kota Tasikmalaya yang gemar nongkrong dalam waktu yang lama
B. Aspek Teknis Usaha
1. Perlengkapan Usaha dan Karyawan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk berjualan serabi antara lain etalase, tenda sederhana, serta bangku dan meja kayu secukupnya. Alat masak terdiri atas pemanggang yang terbuat dari alumunium atau besi dan tungku tanah liat berdiameter sekitar 20 cm. Perlengkapan lain adalah aneka wadah plastik untuk tempat topping atau kuah kinca, piring keramik ukuran sedang, gelas, serta sendok dan garpu ukuran kecil.
Usaha ini dapat dijalankan sendiri atau mempekerjakan karyawan. Ajari cara memanggang serabi seperti mengetahui tingkat kematangan dan cara mengangkat serabi yang telah matang dengan benar.
2. Promosi
Promosi perlu dilakukan untuk mengenalkan produk ke konsumen, Karena pada dasarnya produk yang sudah terencana dengan baik yang telah ditentukan harga jualnya, belum dapat menjamin keberhasilan pemasaran produk. Dengan pertimbangan usaha yang dilakukan relatif kecil dan dengan modal yang tidak besar maka promosi yang dilakukan hanya sebatas dari mulut ke mulutPromosi usaha serabi antara lain membuat spanduk dengan desain menarik di tempat usaha. Lengkapi spanduk dengan gambar serabi untuk menarik minat konsumen. Sebar juga brosur ke sekitar tempat usaha di awal usaha.
3. Penetapan Harga
Harga serabi tergantung jenisnya. Serabi original atau polos harganya sekitar Rp 2.000 per porsi, sedangkan serabi dengan topping bisa dijual Rp 3.000 – Rp 8.000 per porsi.
4. Tempat
Strategi tempat termasuk penentuan lokasi pasar serta kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia di pasar sasaran. Lokasi pasar yang dipilih adalah kota Tasikmalaya dan sekitarnya, lebih tepatnya di dekat GOR Dadaha. Penetapan lokasi berdasarkan tempatnya yang strategis, mudah dijangkau baik kendaraan pribadi ataupun umum dan biasanya ramai dikunjungi karena banyak tempat kuliner lainnya.
Sistem distribusi untuk usaha ini direncanakan dengan menggunakan sistem distribusi langsung Saluran distribusi langsung yaitu dari produsen langsung ke konsumen.
5. Target atau Segment yang Dituju
Sasaran yang dituju adalah semua kalangan masyarakat yang ada di Tasikmalaya dan sekitarnya.
C. Analisis Keuangan
Asumsi
• Masa pakai etalase 5 tahun.
• Masa pakai tenda sederhana 2 tahun.
• Masa pakai meja dan bangku kayu sederhana 3 tahun. 3. Masa pakai alat pemanggang 1 tahun.
• Masa pakai tungku tanah liat 6 bulan.
• Masa pakai peralatan lain-lain 3 tahun.
D. Analisis Resiko Usaha
Resiko yang mungkin terjadi dalam melaksanakan usaha ini, yaitu:
1. Bahan yang tidak tahan lama
2. Karena pengelolaan dipegang oleh mahasiswa yang utamanya kuliah maka dapat menimbulkan bentrok atau usaha menjadi terbengkalai karena kurangnya managemen waktu.
Tindakan antisipasi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko usaha adalah :
1. Mencampur bahan ketika ada pesanan saja, jadi bahan dicampur mendadak sehingga tidak terbuang
2. Mengatur waktu dengan profesional dan bekerjasama dengan karyawan.
postingan tentang studi kelayakan usaha... Sangat menarik untuk dibaca, Saya suka mengunjungi blog ini.
BalasHapus