Langsung ke konten utama

Pengertian Vektor

Pengertian Vektor

Vektor berasal dari bahasa Latin yaitu Vehere yang berarti sebagai pembawa (agent). Pengertian vektor yang sebenarnya ialah golongan Arthropoda atau binatang yang tidak bertulang belakang lainnya (Avertebrata) yang dapat memindahkan penyakit dari satu sumber (reservoir) ke pejamu potensial. Dalam hal ini vektor mungkin hanya membawa unsur penyebab secara mekanik dengan cara menempatkan mikroorganisme penyebab pada kaki atau bagian badan lainnya, sehingga unsur penyebab tidak mengalami perubahan selama berada pada vektor (vektor mekanik). Namun, yang sangat penting adalah keadaan dimana vektor membawa unsur penyebab biologis, yang mengalami perubahan atau berkembang biak dalam tubuh vektor sebelum dipindahkan ke pejamu yang potensial (Noor, 2006).
Vektor dapat menyebabkan dua macam kerugian, baik itu dilihat dari masalah kesehatan yang ditimbulkan maupun hal-hal yang dapat merugikan bagi manusia. Vektor tikus, nyamuk, lalat dan kecoa juga dapat menimbulkan kerugian bagi manusia. Kerugian yang dapat ditimbulkan, misalnya tikus dapat merusak tanaman padi petani, kutu beras dapat mengurangi kualitas dari beras dan lain sebagainya. Jenis penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor nyamuk, lalat, tikus dan kutu antara lain (Depkes RI, 1995):
1. Nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria.
2. Nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah.
3. Lalat Tse-tse sebagai vektor penyakit tidur.
4. Lalat kuda sebagai vektor penyakit Anthrax.
5. Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes.
6. Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan Typhus exantyematicus.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. 1995. Malaria. Direktorat Jenderal Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular dan Lingkungan Pemukiman, Jakarta.
Noor,N.N. 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Rineka Cipta, Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Leaflet Gizi Diit Atlet Sepak Bola

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS KEJAKSAN KOTA CIREBON

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Perhatian terhadap ibu dalam sebuah keluarga perlu mendapat perhatian khusus karena Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi bahkan tertinggi di antara negara-negara Association South East Asian Nation (ASEAN). Dimana AKI saat melahirkan tahun 2005 tercatat 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup (Azrul Azwar, 2005). Upaya menurunkan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”, dimana salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Pemeriksaan kehamilan yang baik dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian ibu. Petugas kesehatan seharusnya dapat mengidentifikas

BAB 3 sterilisasi

Kompetensi : mahasiswa mengetahui sterilisasi dengan autoklaf, filtrasi, tyndalisasi mahasiswa dapat melakukan kerja aseptis Sterilisasi : 1. Pengertian sterilisasi 2. Macam-macam sterilisasi a. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) b. Sterilisasi secara fisik · Pemanasan - Dengan api langsung - Panas kering - Uap air panas - Uap air panas bertekanan · Penyinaran UV c. Sterilisasi secara kimia à dengan larutan disinfektan 3. Prosedur/Teknik aseptis a. Mensterilkan meja kerja b. Memindahkan biakan ( streak ) c. Menuang media d. Pipetting 4. Prinsip cara kerja autoklaf 5. Sterilisasi dengan cara penyaringan 6. Tyndalisasi 7. Sterilisasi dengan udara panas 8. Prinsip kerja Biological Safety Cabinet Pengertian Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Macam-macam sterilisasi Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan deng