Langsung ke konten utama

Makalah GASTROENTERITIS AKUTA ( Epiedemiologi Penyakit Menular )

BAB I
PENDAHULUAN

Gastroenteritis adalah suatu infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh berbagai virus yang dapat menyebabkan muntah dan diare. Meski sering disebut "flu perut" penyakit ini tidak disebabkan oleh virus influenza. Virus yang dapat menyebabkan Gastroenteritis (flu perut) meliputi: rotaviruses, adenoviruses, caliciviruses, astroviruses, Norwalk virus, dan sekelompok Noroviruses. Gastroenteritis juga disebabkan oleh bakteri. Gejala utama Gastroenteritis yaitu seperti muntah-muntah dan diare, sakit kepala, demam, dan kadang-kadang abdominal cramps (sakit perut).

BAB II
PERMASALAHAN

Gastroenteritis akut adalah salah satu penyakit yang dianggap sebagai penyakit bersifat jinak. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit jinak, Gastroenteritis akut masih menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan angka kematian pada anak-anak di seluruh dunia, sekitar 1,8 juta kematian setiap tahun terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun, atau sekitar 17% dari semua kematian anak. Akibat kekejaman dari berbagai penyakit dapat bervariasi, tergantung pada volume cairan tubuh yang berkurang, secara akurat menilai dan memperlakukan dehidrasi pada anak-anak dengan memasang Gastroenteritis akut tetap kritis keterampilan darurat untuk setiap dokter. Untungnya, sebagian besar kasus dehidrasi pada anak-anak dapat didiagnosis dengan pemeriksaan klinis secara akurat dan seksama serta mudah untuk melakukannya dan biayanya pun juga hemat

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

Etiologi Penyakit
Gastroenteritis adalah peradangan di perut besar dan kecil dan intestines. Gastroenteritis Virus ini disebabkan oleh infeksi berbagai jenis virus yang menyebabkan muntah atau diare atau keduanya. Hal ini sering disebut "flu perut," meskipun tidak disebabkan oleh influenza virus (Levine, 2008).
Pada anak-anak, 40% kasus adalah idiopatik, sedang agen viral menyebabkan 30-40% gastroenteritis, diantaranya rotavirus, enteric adenovirus, Norwalklike viruses, astrovirus. Bakteri dan parasit juga penyebab yang signifikan dari penyakit diare pada anak-anak.
Dua tipe dasar diare infeksi akut adalah tipe noninflammasi and inflammasi. Enteropatogen dapat menimbulkan diare noninflamasi melalui produksi enterotoxin oleh beberapa mekanisme invasif, penghancuran permukaan (fili) sel oleh virus, perlekatan (adherence) oleh parasit, perlekatan (adherence) oleh bakteri.
Berlawanan dengan diatas, diare inflamasi biasanya disebabkan oleh invasi intestinal secara langsung atau produksi sitotoksin. Namun ada beberapa enteropatogen memiliki lebih dari satu sifat virulensi yang artinya dapat menginfeksi melalui berbagai macam cara.
Etiologi diare akut dapat dihubungkan dengan bakteri, viral atau parasit yang telah dikenal sebagai penyebab enteritis sebagai berikut:
Bakteri
Aeromonas, Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Clostridium perfringens, Clostridium difficile, Escherichia coli, Plesiomonas shigelloides, Salmonella, Shigella, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae 01 and 0139, Vibrio parahaemolyticus, Yersinia enterocolitica.
Virus
Astroviruses, Caliciviruses, Norovirus, Enteric adenoviruses, Rotavirus, Cytomegalovirus, Herpes simplex viruses.
Parasit
Balantidium coli, Blastocystis hominis, Cryptosporidium parvum, Cyclospora cayetanensis, Encephalitozoon intestinalis, Entamoeba histolytica, Enterocytozoon bieneusi, Giardia lamblia, Isospora belli, Strongyloides stercoralis, Trichuris trichiura
Norwalk-like viruses
Secara umum dikaitkan dengan penyakit yang hanya terdapat diantara orang-orang yang immunocompromised.
Juga ada penyebab diare noninfeksi sebagai berikut:
Defek Anatomik
Malrotasi, duplikasi intestinal, penyakit Hirschsprung, impaksi fecal, sindrom usus pendek, atrofi microvillus, striktur.
Malabsorpsi
Defisiensi disakaridase, malabsorsi glucose-galactose, insuffisiensi pancreas, fibrosis kistik, Sindrom Shwachman, penurunan garam empedu intraluminal, cholestasis, Penyakit Hartnup, abetalipoproteinemia, Penyakit Celiac.
Endokrinopati
Thyrotoxicosis,Penyakit Addison,Sindrom Adrenogenital.
Keracunan
Logam berat, Scombroid, Ciguatera, jamur.
Neoplasma
Neuroblastomas, Ganglioneuromas, Pheokromocytomas, Karsinoid, Sindrom Zollinger-Ellison, Sindrom vasoaktif invasif intestinal.
Lain-Lain
Infeksi Nongastrointestinal, Alergi susu, Penyakit Crohn (regional enteritis), Familial Dysautonomia, Penyakit defisiensi Immune, Protein-Losing Enteropati, Kolitis Ulseratif, Enteropatika Acrodermatitis, Penyalahgunaan Laxative, Gangguan Motilitas, Pellagra (kekurangan vitamin B kompleks).2
Diarrhea kronik atau persisten lebih dari 14 hari dapat karena
(1) Agen infeksiosa seperti Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum, enteropatogenik Escherichia coli;
(2) Setiap enteropatogen yang menginfeksi pejamu yang immunocompromised ; atau
(3) Gejala residual setelah kerusakan intestinal setelah infeksi akut

Keluhan dan Gejala Penyakit
Gejala utama Gastroenteritis Virus adalah diare dan muntah-muntah. Orang yang terkena mungkin juga terkadang sakit kepala, demam, dan abdominal cramps ("sakit perut"), serta nyeri otot. Secara umum, gejala akan mulai setelah 1 sampai 2 minggu setelah terkena virus penyebab Gastroenteritis dan dapat berlangsung selama 1 sampai 10 hari, tergantung pada virus yang menyebabkan penyakit. Kemudian bisa disusul dengan kehabisan cairan dalam tubuh. (medicineNet.com).

Cara Penularan
Gastroenteritis virus ini sangat menular dan disebarkan oleh muntahan atau kotoran orang yang terkena penyakit melalui :
 Sentuhan manusia umpamanya berjabat tangan dengan orang yang sakit dan di tangannya terdapat virus ini
 Permukaan meja yang tercemar
 Makanan atau minuman tercemar
 Ada pula kemungkinannya bahwa infeksi tersebar lewat butir-butir percikan yang keluar ketika orang muntah.
 Kebanyakan tersebarnya dari orang yang mendapat gejala tetapi ada pula orang tanpa gejala yang bisa menyebarkan infeksi, terutama dalam 2 hari pertama setelah sembuh.
 Air minum juga dapat terkontaminasi oleh kotoran dan menjadi sumber penyebaran virus ini (medicineNet.com).

Cara Pencegahan
Sesudah ke dari kamar mandi atau WC, mengganti popok dan sebelum makan atau menyiapkan makanan, telitilah mencuci tangan dengan sabun dan kucuran air sekurangnya 15 detik dan keringkan dengan handuk bersih.
Apabila berada di sekitar masyarakat yang terkena wabah gastroenteritis, kita harus ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan diri.
Bagi yang telah mengalami gejala muntah dan diare maka dianjurkan minum air 8-12 gelas perhari, karena gejala penyakit ini, seperti muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan banyak cairan tubuh (dehidrasi)

Cara Pengobatan
Jika seseorang sudah mengalami muntah dan diare maka sebaiknya beristirahat yang cukup, selain itu juga sebaiknya minum air yang banyak misalnya jus buah atau oralit untuk mencegah dehidrasi. Jangan minum air murni saja karena dapat memperparah dehidrasi akibat diare, tapi minuman khusus yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang yang biasanya tersedia di apotek. Jika keadaan semakin parah maka dibutuhkan cairan infus. Apabila terjadi gejala komplikasi sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter.

Prognosis
Tidak ada pengobatan khusus untuk Gastroenteritis virus kecuali beristirahat dan minum banyak. Kebanyakannya sembuh tanpa kerumitan, namun Gastroenteritis virus bisa parah bagi orang yang mempunyai kesulitan mengganti cairan tubuh yang hilang karena muntah dan diarenya.

BAB IV
PENUTUP

Gastroenteritis Virus adalah infeksi umum pada lambung dan usus yang berakibat muntah dan diare yang disebabkan oleh beberapa virus, seperti : Rotavirus dan Norovirus. Penyakit ini mudah menular, disebabkan oleh muntahan atau kotoran orang yang terkena penyakit ini melalui sentuhan manusia, permukaan meja yang tercemar serta makanan dan minuman yang tercemar.
Gejala utama penyakit ini adalah muntah dan diare. Terkadang disertai mual, demam, sakit perut, sakit kepala dan nyeri otot, disusul dengan dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan pola hidup yang bersih dan sehat, seperti budaya mencuci tangan. Jika seseorang sudah mengalami gejala penyakit ini, sebaiknya segera minum air yang banyak seperti oralit dan jus buah. Selain itu juga sebaiknya beristirahat yang cukup. Dan jika terjadi gejala komplikasi, sebaiknya segera dibawa ke dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Gastroenteritis in adults. http://www.bupa.co.uk/ . Diakses pada 5 Maret 2009.

Anonim. 2009. Gastroenteritis.http://en.wikipedia.org/wiki/Gastroenteritis
Diakses pada 5 Maret 2009

Anonim. 2009. Gastroenteritis (Viral Gastroenteritis, "Stomach Flu"). http://www.medicinenet.com/script/main/hp.asp. Diakses pada 5 Maret 2009.

Levine, adam. 2008. Pediatri Gastroenteritis. (on-line) http://emedicine.medscape.com/emergency_medicine. Diakses pada 6 Maret 2009.
Randwick & Kaleidoscope . 2005. Gastroenteritris.
http://www.chw.edu.au/parents/factsheets/pdf/gastroenteritis.pdf. Diakses pada 5 Maret 2009

Self Care Guide, Pharmaceutical Services Division, Ministry of Health Malaysia. 2007. Gastroenteritis. http://www.pharmacy.gov.my/self_care_guide. Diakses pada 5 Maret 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Leaflet Gizi Diit Atlet Sepak Bola

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS KEJAKSAN KOTA CIREBON

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Perhatian terhadap ibu dalam sebuah keluarga perlu mendapat perhatian khusus karena Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi bahkan tertinggi di antara negara-negara Association South East Asian Nation (ASEAN). Dimana AKI saat melahirkan tahun 2005 tercatat 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup (Azrul Azwar, 2005). Upaya menurunkan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”, dimana salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Pemeriksaan kehamilan yang baik dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian ibu. Petugas kesehatan seharusnya dapat mengidentifikas

BAB 3 sterilisasi

Kompetensi : mahasiswa mengetahui sterilisasi dengan autoklaf, filtrasi, tyndalisasi mahasiswa dapat melakukan kerja aseptis Sterilisasi : 1. Pengertian sterilisasi 2. Macam-macam sterilisasi a. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) b. Sterilisasi secara fisik · Pemanasan - Dengan api langsung - Panas kering - Uap air panas - Uap air panas bertekanan · Penyinaran UV c. Sterilisasi secara kimia à dengan larutan disinfektan 3. Prosedur/Teknik aseptis a. Mensterilkan meja kerja b. Memindahkan biakan ( streak ) c. Menuang media d. Pipetting 4. Prinsip cara kerja autoklaf 5. Sterilisasi dengan cara penyaringan 6. Tyndalisasi 7. Sterilisasi dengan udara panas 8. Prinsip kerja Biological Safety Cabinet Pengertian Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Macam-macam sterilisasi Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan deng