Langsung ke konten utama

Pengertian Chlamydia ( penyakit diam )

A. Keluhan dan Gejala
Chlamydia dikenal sebagai “penyakit diam” karena sebagian besar orang terinfeksi tidak memiliki gejala. Jika gejala terjadi, biasanya muncul dalam 1 sampai 3 bulan setelah terkena. Pada wanita, awalnya bakteri menginfeksi serviks dan uretra (saluran urin). Gejala yang dirasakan adalah sensasi terbakar ketika buang air kecil, gejala lainnya sakit perut di bagian bawah, nyeri pinggang, mual, demam, merasa sakit saat hubungan seksual, atau terjadi perdarahan antara periode menstruasi.
Pria yang terinfeksi chlamydia juga akan merasakan sensasi terbakar ketika buang air kecil, gatal-gatal di sekitar pembukaan penis, rasa nyeri dan terkadang terjadi pembengkakan pada testis. Laki-laki atau perempuan yang melakukan hubungan seksual anal reseptif bisa memperoleh infeksi klamidia di dubur, yang dapat menyebabkan rasa sakit dubur, debit, atau pendarahan. Chlamydia juga dapat ditemukan di tenggorokan perempuan dan laki-laki yang melakukan seks oral dengan pasangan yang terinfeksi (www.cdc.gov / std).
B. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Untuk mendiagnosis chlamydia dapat dilakukan tes laboratorium, beberapa tes urin, yang mengharuskan spesimen dikumpulkan dari situs seperti penis atau leher rahim. Isolasi C. trachomatis dalam spesimen klinis oleh deteksi antigen spesifik atau asam nukleat.
C. Etiologi
Chlamydial Genital Infection (CGI) atau infeksi kelamin klamidia disebabkan oleh bakteri obligat intraseluler Chlamydia trachomatis, immunotypes D melalui K. Faktor risiko antara lain usia muda (kurang dari 25 tahun), seks dengan lebih dari satu pasangan atau lebih, penggunaan kontrasepsi yang tidak konsisten, sejarah sebuah Sexually Transmitted Diseases (STD), dan ras Afrika-Amerika.
D. Cara Pencegahan
Secara umum, langkah-langkah pencegahan yang dilakukan serupa dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya, yaitu:
• Pasien dianjurkan untuk menghindari kontak seksual sementara, selama timbulnya gejala penyakit.
• Pasien didorong untuk memastikan kondisi seksual pasangan mereka.
• Pasien dianjurkan untuk menghindari kegiatan seksual berisiko-tinggi, memakai kondom dan menghindari beberapa mitra seksual.
• Penyuluhan kesehatan dan pendidikan seks.
• Pemeriksaan pada remaja putri yang aktif secara seksual harus dilakukan secara rutin. Pemeriksaan perlu juga dilakukan terhadap wanita dewasa usia 25 tahun, terhadap mereka yang mempunyai pasangan baru atau terhadap mereka yang mempunyai beberapa pasangan seksual dan atau yang tidak konsisten menggunakan alat kontrasepsi.
Cara paling pasti untuk menghindari penularan PMS adalah menjauhkan diri dari kontak seksual, atau berada dalam hubungan saling monogami jangka panjang dengan mitra yang telah diuji dan diketahui tidak terinfeksi. Menggunakan Latex kondom bagi laki-laki. Bila kontrasepsi (contohnya kondom) digunakan secara konsisten dan benar, maka risiko penularan klamidia dapat dikurangi (www.cdc.gov / std).
E. Cara Pengobatan
Setiap gejala genital seperti debit, sakit yang tidak biasa dengan bau, rasa terbakar saat buang air kecil, atau perdarahan di antara siklus menstruasi bisa berarti infeksi PMS. Jika seorang wanita memiliki gejala-gejala tersebut, dia harus berhenti melakukan hubungan seks dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dengan segera.
Chlamydia dapat dengan mudah diobati dan disembuhkan dengan antibiotik. Dosis tunggal azitromisin atau minggu doxycycline (dua kali sehari) adalah perawatan yang paling umum digunakan. Semua pasangan seks harus dievaluasi, diuji, dan diobati. Orang dengan klamidia harus menjauhkan diri dari hubungan seks sampai mereka dan pasangan seks mereka telah menyelesaikan pengobatan.

F. Rehabilitasi
Setelah seseorang melakukan pengobatan, maka tahap selanjutnya dilakukan rehabilitasi atau pemulihan. Wanita yang diberitahu bahwa mereka memiliki PMS, harus memberitahukan pasangan mereka, agar pasangan tersebut dapat memeriksakan dirinya. Aktivitas seksual sebaiknya tidak dilanjutkan sampai semua pasangan seks telah diperiksa dan terbukti bebas infeksi Chlamydia.
Pasangan seks wanita yang belum tepat diobati, memiliki risiko tinggi untuk re-infeksi. Hal ini meningkatkan resiko wanita mengalami komplikasi serius pada fungsi kesehatan reproduksi, termasuk keadaan infertil atau ketidaksuburan, sehingga harus didorong tes ulang tiga bulan setelah pengobatan infeksi awal (www.cdc.gov / std).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Leaflet Gizi Diit Atlet Sepak Bola

Laporan praktikum gaky di magelang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ` Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memiliki dampak sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. GAKY meliputi pembesaran kelenjar gondok dan hipotiroid, GAKY berpengaruh terhadap prestasi belajar anak usia sekolah dan, rendahnya produktivitas kerja. Pada wanita hamil mempunyai resiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan pada bayi yang lahir berupa gangguan perkembangan saraf, mental dan fisik yang disebut kretin. Di Indonesia saat ini sekitar 750 orang menderita kretin, 10 juta mengalami gondok dan 3,5 juta orang terjangkit gangguan bentuk lain. Survey pemetaan GAKY di Indonesia menunjukkan peningkatan masalah penderitaan kretin membengkak hingga tercatat sebanyak 290.000 orang (Arisman, 2004). Sumber utama yodium adalah makanan yang berasal dari laut yaitu garam, ikan, udang, dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber yodium ...

10 Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat tentang pelaksanaan program P2DBD dan obat antibiotik

1.Manajemen penyimpanan obat di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan tahun 2008 2.Gambaran pelaksanaan program P2DBD di Puskesmas kecamatan Tanah Abang tahun 2007 3.Faktor yang mempengaruhi pola pemilihan penolong persalinan di Kecamatan Bojongloa Kidul, kota Bandung tahun 2007 4.Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi berdasarkan IMT pada pembantu rumah tangga (PRT) wanita di Perumahan Duta Indah Bekasi tahun 2008 5.Gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada siswi SMAN 70 Jakarta Selatan tahun 2008 6.Hubungan waktu tempuh dan over time dengan frekuensi kelelahan pada pengemudi truk Mixer PT. X tahun 2008 7.Gambaran perencanaan perbekalan obat di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Jakarta tahun 2007 8.Gambaran sikap ibu yang melakukan dan tidak melakukan inisiasi menyusu dini terhadap pelaksanaan menyusu dini di puskesmas kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan tahun 2008. 9.Dinamika program ru...