Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Air dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan hidup, seperti mandi, mencuci, memasak, air minum, dan keperluan lainnya. Oleh karena itu, air harus bebeas dari pencemaran dan memenuhi tingkat kualitas tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Air dalah materi esensial didalam kehidupan. Tidak satupun mahluk hidup didunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sebanyak 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% yang secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena (7% dari sumber air tersebut terdiri dari air laut 2,5% berbentuk salju abadi yang dapat digunakan ketika dalam keadaan cair. Penggunaan air setiap daerah berbeda, karena tergantung dari taraf kehidupannya. Semakin tinggi taraf kehidupan maka semakin banyak air yang diperlukan. Sejalan dengan kemajuaan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah penyediaan air selalu meningkat untuk setiap saat. Sehingga pengadaan sumber-sumber air baru, setiap saat terus dilakukan antara lain dengan :
1.Mencari sumber-sumber air baru, baik berbentuk air tanah, air sungai, air danau.
2.Mengolah dan menawarkan air laut.
3.Mengolah dan menyehatkan kembali.
Sumber air kotor yang telahtercemar seperti air sungai, danau. Masalah yang dihadapi dalam mengolah air adalah karena semakin meningkat dan tingginya pencemaran yang memasuki badan air. Pencemaran dapat berasal dari :
1.Sumber domestik, yang terdiri dari rumah tangga.
2.Smber non-domestik, yang terdiri dari kegiatan pabrik, industri, pertanian.
Perairan alami memeang merupakan habitat atau tempat yangsangat parah terkena pencemaran, sehingga rumus kimia air yaitu H@O hanya digunakan untuk air bersih seperti akuades, akuademin dan sebagainya. Sedangkan untuk air alami yang berada didalam sungai, kolam, danau, laut, dansumber lain rumusnya menjadi H2O ditambah dengan factor yang bersifat :
-Biotik.
-Abiotik.
Faktor biotic yang berada dalam airt terdiri dari : bakteri, fungi, microalgae, protozoa, virus serta mahluk hidup lainnya yang tidak termasuk kelompok mikroba.
Kehadiran mikroba didalam air akan mendatangkan keuntungan tetapi juga akan mendatangkan kerugian.
Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk minum air minum, mandi dan sebagainya harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan peraturan internasional (WHO dan APHA) atau peraturan nasional dan setempat. Dalam hal ini kualitas air bersih di Indonesia harus memiliki persyaratan yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI no.173/Men.Kes/Per/VIII/77 dimana setiap komponen yang diperkenankan berada didalamnya harus sesuai. Air tawar bersih yang layak minum, kian langka di perkotaan. Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah, mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga maupun industri. Air tanah sudah tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki septic maupun air permukaan.
Itula salah satu alas an mengapa air minum dalam kemasan (AMDK) yang disebut-sebut menggunakan air pegunungan banyak dikonsumsi, namun karena harga AMDK terus meningkat membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah.
B.Tujuan
1.Melihat bentuk-bentuk sel.
2.Membedakan sel gram positif dan gram negative.
II.MATERI DAN METODE
A.Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum morfologi yaitu objek glass, mikroskop cahaya, pipet tetes dan bahan yang digunakan berupa air isi ulang serta zat warna kristal ungu, iodine, alcohol 95% dan safranin. Sedangkan alat yang digunakan uji kualitas air adalah tabung raeksi, pipet ukur dan bahan-bahan yang dipakai yaitu CIR, MR, KOH 40% dan air isi ulang.
B.Metode
1.Morfologi Bakteri
2.Uji Kualitas Air
Cara kerja :
1. Sediakan 3 tabung berisi LBDS dan 6 tabung berisi LBSS lengkap dengan tabung durham. Atur kesembilan tabung menjadi 3 seri (seperti di gambar).
2. Kocok botol yang berisi air sampel.
3. Pindahkan suspensi air sample sebanyak 10 ml ke masing-masing tabung seri pertama (3 tabung LBDS), secara aseptis.
4. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 1 ml ke masing-masing tabung seri kedua (3 tabung LBSS), secara aseptis.
5. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 0,1 ml ke masing-masing tabung seri ketiga (3 tabung LBSS), secara aseptis.
6. Inkubasi semua tabung pada suhu 37º C selama 48 jam dan amati koloni.
7.Inkubasi 48 jam pada suhu 44,5 º C dan amati perubahan.
8.Lakukan uji TB, MR, VP, Koser’s citrate.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil
Sel bakteri dapat teramati dengan jelas jika digunakan mikroskop dengan perbesaran 100x10 yang ditambah minyak imersi. Jika dibuat preparat ulas tanpa pewarnaan, sel bakteri sulit terlihat. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatkan.
Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai muatan positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan zat warna memiliki muatan negatif. Zat warna basa lebih banyak digunakan karena muatan negatif banyak banyak ditemukan pada permukaan sel. Contoh zat warna asam antara lain Crystal Violet, Methylene Blue, Safranin, Base Fuchsin, Malachite Green dll. Sedangkan zat warna basa antara lain Eosin, Congo Red dll (http://ekmon-saurus.blogspot.com).
B.Pembahasan
Pewarnaan gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel.Berikut merupakan tabel prosedur pewarnaan Gram:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan gram adalah sbb:
· Fase yang paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang mengakibatkan CV-iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol jangan sampai berlebih yang akan menyebabkan overdecolorization sehingga sel gram positif tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu sedikit dalam penetesan etanol (underdecolorization) yang tidak akan melarutkan CV-iodine secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram positif. Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel menyerap warna utama (CV), khususnya pada gram positif. Mungkin akan menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel, sebagian berwarna ungu dan sebagian merah karena pengaruh umur. Walaupun ada beberapa species yang memang bersifat gram variabel seperti pada genus Acinetobacter dan Arthrobacter.
Uji kualitas air biasanya digunakan metode MPN yaitu metode statistik (teori kemungkinan). Metode MPN ini umumnya digunakan untuk menghitung jumlah bakteri pada air khususnya untuk mendeteksi adanya bakteri koliform yang merupakan kontaminan utama sumber air minum. Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram negatif, batang pendek, tidak membentuk spora, memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi dalam waktu 24 jam inkubasi pada 37º C. Sampel ditumbuhkan pada seri tabung sebanyak 3 atau 5 buah tabung untuk setiap kelompok. Apabila dipakai 3 tabung maka disebut seri 3, dan jika dipakai 5 tabung maka disebut 5 seri. Media pada tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan ditambah tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double Stegth) yang memiliki komposisi Beef extract (3 gr), peptone (5 gr), lactose (10 gr) dan Bromthymol Blue (0,2 %) per liternya. Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Stegth) yang berkomposisi sama tapi hanya kadar laktosa setengah dari LBDS yaitu 5 gr.
Berdasar sifat coliform, maka bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi oleh berubahnya warna dan gas dalam tabung durham. Nilai MPN ditentukan dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya setelah diinkubasi (http://ekmon-saurus.blogspot.com)
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Bakteri adalah organism bersel satu, tidak berklorofil, tidak berwarna, umumnya kecil sehingga untuk melihat bentuk dan ukuran bakteri yang akan di amati diberi pewarna.
2. Pewarnaan gram merupakan teknik pewarnaan diferensial yang paling penting dan luas digunakan untuk melihat bentuk sel dari suatu bakteri. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menemukan bakteri penyebab suatu infeksi.
3. Bakteri gram positif adalah bakteri yang berwarna ungu setelah diberi pewarnaan gram, contoh : staphylococcus.
4. Bakteri gram negative adalah bakteri yang berwarna merah setelah diberi pewarnaan gram, contoh : Salmonella.
B.Saran
Dalam melakukan praktikum ini sangat penting untuk di perhatikan bahwa praktikan harus benar-benar teliti dan hati-hati karena bakteri yang digonakan bakteri yang bersifat pathogen.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1982. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Malang.
Http://ekmon-saurus.blogspot.com di akses pada tanggal 25 Mei 2009
Lay,B.W. 1 Pelezar, M. J. and Chan E. CS. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi 2. UI Press, Jakarta
.
Pelezar, M. J. and Reid, R. D. 1958. Microbiology. Mc Graw Hill Book Company Inc, Toronto.
Pelezar, M. J. and Chan E. CS. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi 2. UI Press, Jakarta.
Smith, AL. 1965. Principle of Microbiology. CV Mosbycompany. USA.
Volk, W. A. dan Wheeler, M. F. 1984. Mikrobiologi Dasar. Erlangga, Jakarta
.
Komentar
Posting Komentar