Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Logo Unsoed

Kumpulan Logo Unsoed

Wallpaper Unsoed ( Produk Gagal Alonemisery)

Wallpaper Unsoed ( Produk Gagal Alonemisery) sampel di pc q..

Leaflet memilih bahan makanan

Leaflet memilih bahan makanan just sample,,,hehehhe..ayo berkreasi sendiri

Download Nutrsoft (nutrisoft)

nutrsoft adalah software pengolahan data buat analisis status gizi..hehehhe kyknya c..cz aq lo recall status gizi seseorang pake ne software.. :D

Makalah KB kalender

Makalah KB kalender Makalah KB kalender BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan merencanakan kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah pernikahan. Hal ini sangat dianjurkan dan memang banyak manfaat yang dirasakan, kuantitas sedikit tapi lebih bermutu itu lebih baik dari pada kuantitas banyak tapi mutunya kurang. Penggunaan KB dapat memplaning masa depan anak dan juga tentang gizi anak tentunya lebih terjamin karena sudah ada perencanaannya. Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di Indonesia pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas tinggi, aman, murah dan praktis. Tapi sampai saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak, memilih salah satu cara kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih baik da

MAKALAH KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

MAKALAH KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) MAKALAH KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berdasarkan data dari SDKI 2002 – 2003, angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami peningkat

Makalah Vasektomi

Makalah Vasektomi Makalah Vasektomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dalam mencegah kehamilan secara permanen. Setelah menjalani tindakan vasektomi, ada upaya tindak lanjut yang harus dijalani oleh akseptor yaitu perawatan luka operasi, pencegahan kehamilan dan kunjungan ulang. Tindakan vasektomi mempunyai efek atau keluhan. Efek atau keluhan yang muncul dapat berupa keluhan medis, keluhan psikologis dan terjadinya kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan upaya tindak lanjut pasca vasektomi dengan timbulnya keluhan pada akseptor vasektomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden saat vasektomi rata-rata 48,7 tahun dengan renge 21-70 tahun. Namun demikian umur tidak terkait dengan penerimaan vasektomi dan kondisi akseptor post vasektomi. Demikian pula dengan penganut agama Islam. Pendidikan mempunyai kaitan dengan penerimaan terhadap vasektomi demikian juga pekerjaan utama respond

Makalah Pil Kontrasepsi (PIL KB)

Makalah Pil Kontrasepsi (PIL KB) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan te